[SEJARAH I-4] Bagian I: Memulai Langkah untuk Sejarah

[SEJARAH I-4] Bagian I: Memulai Langkah untuk Sejarah

Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional, atau disingkat I-4, adalah sebuah wadah ilmuwan Indonesia di luar negeri. I-4 berasal dari konsepsi pengumpulan ilmuwan Indonesia dari seluruh dunia. Organisasi ini awalnya diinisiasi oleh PPI Jerman pada medio 2007. Tujuan pembentukan I-4 ini adalah untuk mengakomodasi seluruh potensi ilmuwan Indonesia di seluruh dunia dalam hal pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Lebih jauh, I-4 diharapkan dapat kontributif untuk membantu pemecahan permasalahan bangsa secara konkrit, berkala dan berkesinambungan. Pendirian I-4 sendiri dideklarasikan oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) se-Dunia pada tanggal 5 Juli 2009 dalam kegiatan Simposium Internasional (SI) PPI Dunia di Den Haag, Belanda dan kemudian diresmikan secara formal di Jakarta pada tanggal 24 Oktober 2009.

Simposium Internasional Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) dunia di Den Haag pada saat itu dibuka oleh Presiden RI ketika itu, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono melalui teleconference serta dihadiri oleh Prof. Yohanes Surya, Ph.D., Anies Baswedan, Ph.D., Prof. Dr. Ken Kawan Soetanto, Dr. Eng. Khoirul Anwar, Etin Anwar, Ph.D dan masih banyak lagi Ilmuwan-ilmuwan Indonesia lainnya. Organisasi ini diharapkan dapat menjadi cikal bakal penegasan kembali pentingnya jaringan Internasional yang menghubungkan putra-putri terbaik bangsa yang sedang berdomisili di luar negeri (ilmuwan diaspora). Berdirinya I-4 ini mendapat sambutan dan dukungan sangat positif dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (waktu itu Depdiknas) melalui Dirjen Pendidikan Tinggi. Pendirian I-4 pun diresmikan langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ketika itu, Bapak Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, di Jakarta.

Di masa awal pembentukan, I-4 juga turut diundang ke Istana Negara oleh Wakil Presiden RI yang tengah menjabat, Bapak Prof. Dr. H. Boediono, M.Ec. Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 42 pembicara baik dari dalam maupun luar negeri mencakup 3 elemen besar yakni : (1) Pemerintah Indonesia baik dari pejabat Departemen terkait dari Indonesia maupun atase dan pensosbud di dalam maupun di luar negeri (2) Akademisi baik dari kalangan dosen ataupun peneliti baik dari dalam maupun luar negeri (3) Organisasi kepemudaan dan kepelajaran di dalam maupun di luar negeri. Para pembicara tersebut membahas enam topik besar berkaitan dengan beragam permasalahan bangsa, yakni: Hukum Politik Pemerintahan (HPP), Sosial Kemasyarakatan (Soskem), Sains dan teknologi, Energi, Lingkungan dan kebumian (3E), Kepemudaan dan Kepelajaran serta Ekonomi.

Sebagai suatu organisasi, I-4 memiliki VISI-MISI organisasi sebagai berikut:

VISI:
I-4 sebagai wadah untuk mengakomodasi dan mengorganisasikan seluruh potensi ilmuwan Indonesia di seluruh dunia dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta peningkatan kualitas sumber daya manusia demi kemajuan Indonesia.

MISI:

  • Meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar ilmuwan di luar negeri dengan ilmuwan di dalam negeri, elemen pemerintahan, institusi pendidikan tinggi, institusi riset, dunia usaha dan masyarakat.
  • Meningkatkan kompetensi dan peran internasional ilmuwan Indonesia dengan berbagai kegiatan ilmiah untuk mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan.
  • Memperkuat kualitas sumber daya manusia Indonesia dengan proses alih dan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi yang disesuaikan dengan identitas dan kearifan nasional.

Kronologi Pembentukan Organisasi I-4

Pembentukan kelembagaan I4 diawali ketika PPI Jerman menginisiasi sebuah wadah untuk mengumpulkan seluruh ilmuwan Indonesia yang ada di seluruh dunia pada tahun 2007. Dalam beberapa pertemuan yang dilaksanakan, tercetus nama I-4 sebagai wadah tersebut yang kemudian disosialisasikan hingga tahun 2008. Selain itu, tim konseptor turut merumuskan kegiatan untuk mendeklarasikan I-4. Akhirnya, Tim ini memutuskan untuk mengadakan kegiatan Simposium Internasional di Den Haag, Belanda pada tahun 2009 dibawah payung PPI Dunia. Adapun kronologis pembentukan organisasi I-4 sebagai wadah ilmuwan Indonesia hingga terbentuknya adalah sebagai berikut:

Kronologi Pra Deklarasi

  • Konsepsi pengumpulan ilmuwan Indoinesia dari seluruh dunia yang diinisiasi oleh PPI Jerman pada medio 2007.
  • Pencetusan nama I-4 dan sosialisasi ke berbagai elemen hingga 2008.
  • Evaluasi dan rekonsepsi Simposium Internasional 2009.
  • Perencanaan dan pelaksanaan Simposium Internasional – Den Haag 2009 di bawah payung PPI Dunia dengan mengundang perwakilan ilmuwan di seluruh dunia.
  • Deklarasi I-4 oleh elemen pelajar Indonesia di luar negeri, elemen ilmuwan Indonesia di luar negeri dan elemen pemuda/komunitas di Indonesia

Diskusi pembentukan Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4) di Simposium Internasional PPI Dunia, pada tanggal 4 Juli 2009 diantaranya dihadiri oleh:

  • Fasli Jalal – Dirjen Dikti beserta pejabat Diknas yang hadir
  • Yul Nazarudin – KBRI Jerman
  • Anies Baswedan – Rektor Paramadina
  • Yohanes Surya – Surya Institute
  • Nasir Tamara – National University of Singapura
  • Perwakilan PPI Dunia
  • Perwakilan Pelajar Indonesia

Deklarasi Pembentukan Organisasi I-4

Kegiatan di hari selanjutnya (5 Juli 2009) adalah presentasi hasil Komisi Simposium Internasional 2009 dan Pembentukan Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4) di Gedung Museon, Den Haag diadakan pada tanggal 5 Juli 2009: Presentasi Hasil Komisi yang digelar meliputi:

  • Komisi Hukum, Politik, dan Pemerintahan
  • Komisi Sosial Kemasyarakatan
  • Komisi Ekonomi
  • Komisi Kepemudaan dan Pelajar
  • Komisi Kebumian, Energi, dan Lingkungan
  • Komisi Sains dan Teknologi

Pada tanggal 5 Juli 2009, keberadaan organisasi I-4 dideklarasikan dalam acara Simposium Internasional di Den Haag, Belanda. Kemudian pada bulan Oktober 2009, I-4 diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia ketika itu, Bapak M. Nuh, di Jakarta. Hasil yang diperoleh dari acara peresmian tersebut adalah terpilihnya Bapak Dr. Nasir Tamara sebaga ketua I-4 periode I (2009-2011) dan Achmad Adhitya sebagai sekretaris jenderal I-4.

Kronologi Pasca Deklarasi

Pasca pendeklarasian I-4 pada tanggal 5 Juli dibentuklah Tim Formatur yang terdiri dari 13 orang dan bertugas untuk mempersiapkan dan mengawal pembentukan I-4 secara menyeluruh. Tim ini diberikan masa tugas selama 3 bulan untuk mempersiapkan pendirian organisasi I-4. Mulai dari konsep, ilmuwan dan teknis pelaksanaan di Jakarta. Para anggota tim formatur tersebut adalah :

  1. Agusman Effendi (Anggota Dewan Energi Nasional)
  2. Nasir Tamara Tamimi (Dosen National University of Singapura)
  3. Anies Baswedan (Rektor Universitas Paramadina)
  4. Khoirul Anwar (Associate Professor Japan Institute of Science and Technology)
  5. Yohanes Surya (Praktisi Pendidikan)
  6. Arif Satria (Dosen Institut Pertanian Bogor)
  7. Achmad Adhitya (Perwakilan PPI di Benua Eropa)
  8. Irfan Syauqani Beik (Perwakilan PPI di Benua Asia)
  9. Ahmad Khoirul Umam (Perwakilan PPI di Benua Australia)
  10. Fariduddin Rifai (Perwakilan PPI di Benua Amerika)
  11. Heri Nuryahdin (Perwakilan PPI di Benua Afrika)
  12. Ahmad Doli Kurnia (Ketua Umum KNPI)
  13. Arip Musthopa (Ketua Umum PB HMI)

Para Anggota tim formatur bertanggung jawab untuk melaporkan perkembangannya ke seluruh stake holder terkait dalam SI PPI 2009. Baik PPI, Ilmuwan, Praktisi, Perwakilan Pelajar, dan Mahasiswa di Indonesia dan lain-lain, yang merupakan peserta yang hadir di SI PPI 2009. Dalam kesempatan ini para anggota formatur mencopot semua label keorganisasiannya dan bertanggung jawab penuh untuk mensukseskan rencana pembentukan struktur dan pengurus I-4 di Jakarta. Dalam rapat pembahasan di Depdiknas, Jakarta, keseluruh draft kembali dibahas oleh tim formatur yang diwakili Achmad Adhitya (Belanda), Mahir Bayasut (Indonesia), Willy Sakareza (Indonesia) dan Christian Santoso (Indonesia) dengan Direktur Kelembagaan DIKTI.

Pembentukan Unit Kerja Taktis (Agustus 2009)

  • Tim A bidang Perancangan AD/ART, Program Kerja dan Struktur

Koordinator : Teuku Reiza Yuanda (PPI Jerman)

  • Tim B bidang Sosialisasi dan penggalangan dukungan

Koordinator : Victoria Sabon (PPI Rusia) dan Fadjar Hari Mardiansjah (PPI Perancis)

  • Tim Teknis Indonesia  : Perencanaan dan pelaksanaan Workshop I-4

Koordinator : Willy Sakareza

Workshop/Musyawarah Internasional I-4 (Oktober 2009)

  • Pembahasan Rancangan AD/ART
  • Pembahasan Rancangan Struktur Organisasi
  • Pembahasan Rancangan Program Kerja
  • Sosialisasi I-4 di Jakarta dan daerah (Makassar, Yogyakarta, Jayapura)
  • Penampilan di Kick Andy (Metro TV)

Categories: Uncategorized